Aku diseru nostalgia lalu,
Mengukir arca kenangan di kanvas waktu,
Setiap sapuan merakam kisah,
Lukisan dari detik yang telah berlalu.
Di pentas kenangan yang klasik,
Aku melihat wajah-wajah yang terukir,
Senyuman yang pernah mencerahkan gelap,
Dan air mata yang pernah menghiasi senja.
Aku berjalan melalui reruntuhan ingatan,
Menjejak lorong-lorong jiwa yang pernah terbuka,
Melihat bayangan masa lalu yang bermain,
Seiring langkahku, menari dalam cahaya mentari senja.
Nostalgia, seperti penjalin mimpi,
Mengaitkan zaman yang lepas dan sekarang,
Aku merenung, mengukir arca di dalam relung hati,
Menyimpan rahsia rindu di setiap sudut jiwa.
Dalam pandangan kenangan, aku melayang,
Menjejak kisah dalam album bunga masa,
Meratapi kehilangan dan menyambut kebahagiaan,
Di alam nostalgia, kita bersatu dalam perbualan.
Dan di sini, di puncak bukit kenangan,
Aku menatap langit senja yang terbuka,
Mencipta arca kenangan dari serpihan masa,
Sebuah karya seni yang abadi dan jujur.